Wahai Imam Para Rasul Wahai Tumpuanku, Setelah ALLAH engkaulah peganganku. dalam urusan dunia dan akhiratku, tuntunlah aku wahai Rasulallah.
Berikut Lirik Bahasa ArabnyaTeks Lagu Sholawat Ya Imamarrusli
Senin, 21 Maret 2016 | 0 komentar
Syair Tentang Lima perkara Obat Hati
| 0 komentar
diantara sekian banyak macam penyakit adalah penyakit hati yang mana penyakit hati ini tidak bisa diobati dengan resep dokter maupun dukun ( belian ). dan penyakit hati ini hanya bisa disembuhkan dengan melaksanakan ibadah kepada allah swt. berikut syair tentang Lima Perkara Obat Hati
Syair Dua golongan Penyebab kerusakan yang besar
Minggu, 20 Maret 2016 | 0 komentar
Lirik Lagu Sholawat Innal Habibal Musthofa
| 0 komentar
Sesungguhnya Sang Kekasih Terpilih ( Nabi Muhammad SAW ) Memiliki Kelembutan dan ketindihan. Menyebutnya menjadi penawar apabila penyakit berkepanjangan.
Berikut Lirik Arabnya :
Teks Sholawat Sidnannabi
Kamis, 17 Maret 2016 | 0 komentar
= (سِدْنَا النَّبِي)=
سدنا الـنبي سدنا النبي سدناالنبي
|
سدنا الـنبي سدنا النبي سدناالنبي
|
شيخ عبد القادر الجيلانى حبيب النبي
|
شيخ زين الدين عبد المجيد حبيب
النبي
|
عَدَّ عَطَايَاكَ الَّتِي لَا
تَنْحَصِر
|
أَحْمَدُكَ الَّلهُمَّ
حَمْدًا مُسْتَـــــمِر
|
وَالْآلِ وَالصَّحْبِ الْهُدَاةِ
الْأَتْقِيَاءِ
|
مُصَلِّيًا عَلَي خَتَامِ
الْأَنْبِــــــيَاءِ
|
بِهِ تَحَلَّتْ مِنْ حُــــلِّيٍّ
إِنَّــــــــمَا
|
لَا فَخْرَ لِلْبِنْتِ
بِمَلْبَسٍ وَمَا
|
لَا بِالْجَمَالِ وَالْحَرِيْرِ
وَالذَّهَبِ
|
فَخْرَ الْفَتَاتِ بِالْعُلُوْمِ
وَالْأَدَب
|
Teks Ya Dzal Jalali Wal Ikrom
Minggu, 13 Maret 2016 | 0 komentar
=(ياذا الجلال والاكرام)=
ياذا
الجلال والاكـــرام # امتْــنَا على دين الاسلام
ياذا
الجلال والاكـــرام # امتْــنَا على دين الاسلام
Mati husnul khotimah
Penuh denganlah rohmah
Penuh ampunan Allah
Ruh dicabut dengan lembut
takada rasa takut
malaikat saling berebut
memuji dan menyambut..
Hatinya sangat senang
Gembira tak kepalang
Bidadari berdatang
Wajahnya sangat riang..
ياذا الجلال والاكرام # امتنا على
دين الاسلام
Tasbih takbir bergema
Gemuruh riang gembira
Harum ruhnya yang mulya
menghadap Allah yang Esa
Ruhnya terbang melayang
Tak menginginkan pulang
Nasibnya tidak malang
Senang sudahlah terang..
Telinga mata hati
Tangan dan dua kaki
amanat Allah Robbi
engkau gunakan hati..
ياذا الجلال والاكرام # امتنا على
دين الاسلام
Ilmu agama suci
Kau sangat pelajari
Hingga engkau mengerti
Ditanyakan pada Robbi..
Kau amalkan di dunia
Dengan sujud dan puasa
Menjauhkan dosa-dosa
pada Allah yang Esa..
Tak melawan orang tua
mendengar kata ulama
beramal dan berdoa
tak mencaci sesama..
ياذا الجلال والاكرام # امتنا على دين الاسلام
|
Malaikat pun berkata
Selamat dan gembira
Jauh azab dan siksa
Wangi haruman syurga..
Semua karena amalmu
Taat pd Tuhanmu
Cinta p ada Nabimu
Patuh pada gurumu..
Sekarang kau rasakan
macam-macam kenikmatan
balasan menyenangkan
kau punya perbuatan..
ياذا الجلال والاكرام # امتنا على
دين الاسلام
Syurgalah tempatmu
bersama-sama amalmu
bersama-sama cintamu
dari Allah yang satu..
Tidurlah dengan tenang
Dengan amal penerang
Nasibmu tidak malang
Dalam kubur bersenang..
Mati husnul khotimah
Penuh denganlah rohmah
Penuh ampunan allah
Di dunia sampai akhirah
اذا الجلال والاكرام # امتنا على دين الاسلام
|
Bid'ahkah Ziarah Kubur ?
Jumat, 11 Maret 2016 | 0 komentar
عَنْ بُرَيْدَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا ( رواه مسلم ).
وَفِى رِوَايَةٍ : فَمَنْ اَرَادَ اَنْ يَزُوْرَ اْلقُبُوْرَ فَلْيَزُرْ
فَاِنَّهَا تُذَكِّرُ بِالْآخِرَةِ
“dari buraidah ra, rasulullah saw telah bersabda: “ aku pernah
melarang kalian berziarah kubur, dan sekarang berziarahlah ke kuburan”. (
hadist riwayat imam muslim). Dan dalam riwayat lain rasulullah saw bersabda : “
maka barang siapa yang ingin berziarah kubur maka hendaklah dia berziarah
karena itu akan mengingatkan kepada akhirat”.
- Dalam Riwayat muslim,
Rasulullah saw bersabda :
زُوْرُوْا
اْلقُبُوْرَ فَاِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ ( رواه مسلم)
“Ziarahilah kubur karena sesungguhnya akan mengingatkan
kematian” [HR.Muslim].
مَنْ زَارَ قَبْرَ
الْوَالِدَيْنِ اَوْ اَحَدِهِمَا فِى كُلِّ جُمْعَةٍ غُفِرَ لَهُ وَكُتِبَ بَارًّا
“barang siapa yang menziarahi kubur kedua orang tuanya atau
salah satunya pada setiap jumat, maka ia diampuni dosanya dan ia tercatat
sebagai orang yang berbuat baik (berbakti) kepada kedua orang tuanya”
[HR.AL-Baihaqi].
مَنْ زَارَ قَبْرَ
وَالِدَيْهِ اَوْ اَحَدِهِمَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَرَأَ عِنْدَهُ يَس غُفِرَ لَهُ
(رواه الحكيم عن ابى هريرة).
“ barang siapa yang menziarahi kubur kedua orang tuanya atau
salah satunya pada hari jum’at kemudian membacakan surah yasin di sisinya, maka
dia diampuni dosanya”. [HR.AL-Hakim dari Abu Hurairah].
-berdasarkan riwayat hadis
di atas, maka jelaslah bahwa rasulullah saw memperkenankan ummatnya untuk
berziarah kubur bahkan beliau sangat menganjurkannya.
Bid'ahkah Qunut Subuh ?
| 0 komentar
Di dalam kitab I’anatut Thalibin
Jilid 1 hal. 158 Disebutkan :
اَلْقُنُوْتُ
لُغَةً الدُّعَاءُ بِخَيْرٍ اَوْ شَرٍّ وَشَرْعًا ذِكْرٌ مَخْصُوْصٌ مُشْتَمِلٌ
عَلَى دُعَاءٍ وَثَنَاءٍ
“ Qunut menurut bahasa adalah do’a yang baik atau tidak baik,
sedangkan Qunut Menurut Syari’at adalah Dzikir khusus yang mengandung do’a dan
pujian”.
وَسُنَّ
قُنُوْتٌ بِصُبْحٍ أَىْ لِمَا صَحَّ أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَازَالَ يَقْنُتُ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا (اعانة الطالبين 1 : 158).
“disunnahkan Qunut pada sholat subuh karena berdasarkan hadis
shohih bahwa Rasulullah saw selalu Qunut sampai beliau meninggal dunia” [
I’anatut thalibin, 1 : 158].
وَاِنَّمَا اخْتُصَّ
بِاعْتِدَالِهِ لِمَا صَحَّ مِنْ أَكْثَرِ الطُّرُقِ أَنَّهُ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَعَلَهُ لِلنَّازِلَةِ بَعْدَ الرُّكُوْعِ وَجَاءَ بِسَنَدٍ حَسَنٍ
أَنَّ أَبَابَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ الله عَنْهُمْ كَانُوْا
يَفْعَلُوْنَ بَعْدَ الرُّكُوْعِ
“sesungguhnya dikhususkan qunut itu dilakukan ketika i’tidal
berdasarkan riwayat shohih dari banyak riwayat sesungguhnya rasulullah saw
mengerjakan qunut nazilah setelah ruku’, dan telah datang juga riwayat dengan
sanad hasan sesungguhnya Abu bakar, umar dan utsman Semoga Allah meridoi
mereka, bahwa mereka mengerjakan Qunut setelah Ruku’ (seperti halnya yang
dilakukan rasulullah saw). [ I’anatutthalibin, 1 : 158].
Disebutkan dalam sohih al
bukhari juz 1 halaman 177 :
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوْبَ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ
: سُئِلَ أَنَسٌ أَقَنَتَ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الصُّبْحِ
؟ قَالَ نَعَمْ فَقِيْلَ لَهُ أَوَقَنَتَ قَبْلَ الرُّكُوْعِ ؟ قَالَ بَعْدَ الرُّكُوْعِ
“kami diceritakan oleh musaddad dia berkata kami telah
diceritakan oleh hammad bin zaid dari ayyub dari muhammad, dia berkata : “telah
ditanya sayyidina anas ra, apakan nabi muhammad saw melakukan qunut pada sholat
subuh ? dia menjawab : “ iya rasulullah saw qunut pada sholat subuh”, beliau
ditanya lagi, apakah rasulullah qunut sebelum rukuk ?, sayyidina anas menjawab
: “ setelah rukuk”.
- riwayat kedua dari
sayyidina anas bin malik :
اِنَّ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو عَلَيْهِمْ ثُمَّ تَرَكَ فَاَمَّا
فِى الصُّبْحِ فَلَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا
“ sayyidina anas bin malik berkata : “ sesungguhnya nabi saw
pernah melakukan qunut selama sebulan mendoakan dua kabilah ( riil dan zakwan)
kemudian beliau meninggalkannya, adapun dalam sholat subuh, maka beliau
senantiasa melakukan qunut sampai beliau wafat”.
Dari riwayat diatas, maka
jelaslah bahwa rasulullah saw melakukan qunut yang kemudian dilakukan oleh para
sahabat, dan turun temurun dilakukan oleh para keluarga rasulullah saw sampai
sekarang, dan dilanjutkan lagi oleh para ulama’ ahlussunnah wal jamaah”. Apakah
kita masih berani mengatakan qunut subuh adalah bid’ah ?, berarti orang yang
mengatakan demikian, telah menuduh rasulullah saw dan para sahabat dan ulama’
telah melakukan bid’ah yang sesat. Dan akan berurusan dengan mereka kelak di
hari kiyamat.
Berdasarkan
beberapa riwayat dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Qunut
Subuh adalah termasuk sunnah rasulullah saw, sunnah para khulafaurrasyidin. Sehingga
berdasarkan dalil-dalil tersebut, dalam madzhab kita mazhab syafii disunnahkan
untuk melakukan qunut dalam sholat subuh.
Apa yang dimaksud dengan Bid'ah ?
| 0 komentar
A. Definisi Bid'ah
Sebelum menghukumi suatu
perkara ataupun amalan dengan hukum bid’ah, maka hendaknya kita mengetahui apa
itu bid’ah dan perkara yang dihukumi bid’ah tersebut.
Bid’ah menurut bahasa
adalah “sesuatu yang baru”, dan tidak semua
yang baru itu sesat. Suatu hal yang sangat penting untuk diketahui adalah
maksud bid’ah dalam syariat. Imam As-Syatibi menyebutkan dalam kitabnya
AL-I’tisom bahwa yang dimaksud dengan bid’ah adalah sebagai berikut :
الـبِدْعَةُ
هِيَ طَرِيْـقَةٌ فِى الدِّيْنِ مُـخْتَرَعَةٌ تُضَاهِى الشَّرِيْعَةَ يُقْصَدُ
بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا اَلْـمُبَالَغَةُ فِى تَعَبُّدِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“ Bid’ah syar’iyyah adalah cara beragama yang dibuat-buat yang
dapat menandingi syari’at yang dimaksudkan untuk berlebih-lebihan dalam ibadah
kepada allah swt”.
Contoh
: menambah rakaat sholat, menambah rukun sholat, membuat sholat baru, yang
kesemua itu dimaksudkan untuk menandingi syari’at dan berlebih-lebihan. Maka
ini semua termasuk dholalah ( sesat).
Adapun
ucapan yang sering diumbar oleh orang yang suka membid’ahkan yaitu “ bid’ah
adalah sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh nabi”, jelas ini bukan definisi
bid’ah. Karena dengan kalimat ini bisa masuk semuanya, baik itu naek mobil,
bekerja di pabrik dan pekerjaan sehari-hari yang kita lakukan.
a. Pembagian
bid’ah
Sebelum kita beranjak kepada pembagian bid’ah,
terlebih dahulu kita perhatikan hadis rasulullah saw sebagai berikut :
مَنْ
سَنَّ فِى اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ اَجْرُهَا وَاَجْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئٌ وَمَنْ سَنَّ
فِى اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مْنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ اَوْزَارِهِمْ شَيْئٌ ( رواه
مسلم)
“barang siapa yang membuat tradisi baik dalam islam maka dia
memperoleh pahala dari tradisi baik itu dan pahala orang yang mengerjakannya
tanpa berkurang sedikitpun dari pahala-pahala mereka, dan barang siapa yang
membuat tradisi jelek dalam islam maka dia akan memperolah dosa dari perbuatan
jelek tersebut dan dosa orang yang mengerjakannya tanpa sedikitpun berkurang
dari dosa-dosa mereka”. [HR.Imam Muslim].
Berdasarkan
hadis tersebut, maka jelaslah bahwa bid’ah itu dibagi menjadi dua, yaitu bid’ah
hasanah yaitu yang tidak menyalahi al-qur’an dan hadis dan yang ke dua adalah
bid’ah sayyi’ah yaitu yang menyalahi alqur’an dan hadis nabi muhammad saw.
Dengan merujuk
kepada hadis rasulullah saw tersebut juga, imam assyafi’i membagi bid’ah itu
menjadi 2 bagian, seperti yang beliau sebutkan dalam kitabnya arrisalah lil
imam assyafi’i :
اَلْمُحْدَثَاتُ
مِنَ اْلاُمُوْرِ ضَرْبَانِ مَاأُحْدِثَ مِـمَّايُخَالِفُ كِتَابًا اَوْ سُنَّةً اَوْ
اِجْمَاعًا اَوْ اَثَرًا فَهَذِهِ اْلبِدْعَةُ الضَّلاَلَةُ وَالثَّانِيَةُ
مَااُحْدِثَ مِنَ الْخَيْرِ وَلاَ يُخَالِفُ كِتَابًا اَوْسُنَّةً اَوْاِجْمَاعًا
وَهَذِهِ مُحْدَثَةٌ غَيْرُ مَذْمُوْمَةٍ
“perkara yang baru itu terbagi menjadi dua bagian, yang pertama
sesuatu yang baru yang menyalahi al-qur’an, sunnah, ijma’ (kesepakatan para
ulama’), atau atsar ( apa yang dilakukan atau dikatakan sahabat tanpa ada
diantara mereka yang mengingkari), inilah bid’ah yang sesat. Yang kedua :
perkara baru yang baik dan tidak menyalahi al-qur’an, sunnah, maupun ijma’,
inilah sesuatu yang baru yang tidak tercela”.
Adapun contoh
tradisi baik ( bid’ah hasanah) yang tidak menyalahi syari’at adalah membuat
perkumpulan yang di dalam perkumpulan tersebut kita berzikir kepada allah swt,
bersholawat, membaca sejarah kelahiran rasulullah saw ( al-barzanji) dan lain
sebagainya, karena kesemua itu bisa dikembalikan kepada al qur’an dan hadis
nabi saw maupun ijma’ para ulama’. Bahkan suatu perkumpulan (majelis) yang
didalamnya terdapat orang berzikir kepada allah swt, merupakan perkumpulan yang
dibanggakan oleh allah swt , sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis rasulullah
saw.
Adapun
contoh tradisi jelek ( bid’ah sayyi’ah) yang menyalahi syari’at adalah seperti
perkumpulan orang-orang minuman keras, diskotik, joged , perkumpulan judi dan
lain sebagainya.
Saudaraku,
sepertinya sudah jelaslah dengan apa yang dimaksud dengan bid’ah yang
sesungguhnya. Bahkan yang termasuk bid’ah yang sesungguhnya adalah orang yang
selalu memecah belah ummat dengan perkataan membid’ahkan, menyesatkan bahkan
mengkafirkan.
b. Yang
pertama kali melakukan bid’ah hasanah
Disebutkan dalam sohih
al-bukhari bahwa sayyidina zaid bin tsabit berkata: “ abu bakar mengutusku
ketika terjadi pembunuhan besar-besaran atas para sahabat ( ahlul yamamah), dan
bersamanya umar bin khattab ra, abu bakar berkata : “ sungguh umar telah datang kepadaku dan
melaporkan pembunuhan atas ahlul yamamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus
terjadi pada para ahlul qur’an ( para penghafal al qur’an) lalu ia ( umar)
menyarankan kepadaku ( abu bakar) untuk mengumpulkan dan menulis al qur’an,
maka aku berkata: “ bagaimana aku berbuat suatu hal yang tidak diperbuat oleh
rasulullah ?, maka umar berkata padaku bahwa “ demi allah ini adalah demi
kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai allah
menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan umar”. Dan
engkau ( zaid bin tsabit) adalah pemuda yang cerdas dan kami tidak menuduhmu,
kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah al qur’an dan
tulislah alqur’an”. Lalu zaid bin tsabit berkata : “ demi allah sungguh bagiku diperintah untuk
memindahkan sebuah gunung dari gunung-gunung tidak seberat perintahmu padaku
untuk mengumpulkan al qur’an, baimana kalian berdua berbuat sesuatu yang tak
diperbuat oleh rasulullah saw ?”, maka abu bakar ra mengatakannya bahwa hal itu
adalah kebaikan, hingga ia pun meyakinkanku sampai allah menjernihkan dadaku
dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua dan aku mulai
mengumpulakan al qur’an”. ( shahih bukhari hadist no. 4402 dan 6768).
Dari riwayat di atas, maka
jelaslah para sahabat yaitu sayyidina abu bakar, sayyidina umar, zaid bin
tsabit adalah yang pertama kali melakukan bid’ah hasanah.
Ya Rasulallah Ya Nabi - Terjemah
| 0 komentar
=
( يَا رَسُوْلَ الله)=
يارسول الله يايانبى يانبى
|
لك شفاعة هذا مطلبى يانبى
|
Wahai rasulullah, wahai nabiku
|
Engkaulah pemilik syafaat dan inilah harapanku
|
أَنْتَ الْمُرَتَجـَى يَوْمَ الــزِّحَامِ
|
اِشْفَــــعْ لَنَا
يَا خَيْــــرَ الْأَنَامِ
|
Engkaulah yang diharapkan pada hari kebangkitan
|
Maka dari itu, syafaatilah kami wahai manusia terbaik
|
اِشْفَــــعْ لَنَا لَنَا لَنَا يَا حَبِيْبَنَا
|
لَكَ شَفَاعَـــة يَا رَسُـوْلَ الله
|
Syafaatilah kami wahai sang kekasih
|
Engkaulah pemilik syafaat wahai rasulullah
|
لــُــدْنَ بِــــكَ يَا حَـــــبِيْــــبُ
|
أَنْتَ لِلْخَــــلْــــقِ يَا طَــــبِيْبُ
|
Denganmu kami berlindung wahai kekasih
|
Engkaulah penawar bagi mahluk
|
اِشْفَــــعْ لَنَا لَنَا لَنَا يَا حَــبِيْبَنَا
|
لَكَ شَفَاعَـة يَا رَسُــوْلَ الله
|
Syafaatilah kami wahai sang kekasih
|
Engkaulah
pemilik syafaat wahai rasulullah
|
جِئْتَ لِلْبَرَايَا بِالشَّرْعِ الْمُبِيْنَ
|
تَـنْـشُرُ الْهِـدَايَة بَيْنَ الْعَلَمِيْنَ
|
Engkau datang dengan membawa syariat yang nyata untuk
manusia
|
Engkau menyebarkan petunjuk di seluruh alam
|
اِشْفَـــعْ لَنَا لَنَا لَنَا يَا حَبِـيْبَنَا
|
لَكَ شَفَاعَـة يَا رَسُــوْلَ الله
|
Syafaatilah kami wahai kekasih kami
|
Engkaulah pemilik syafaat wahai rasulullah
|
Tawassul Imam Syafii
| 0 komentar
Mutiara Hikmah Imam Syafii Tentang Kerugian dalam Cinta
| 0 komentar
Lirik Adimissholata 'alal Habib dan Terjemah
| 0 komentar
أدم الصلاة
أَدِمِ الصَّلاَةَ عَلَى الْحَبِيْبِ فَصَلَاتُهُ نُوْرٌ وَطِيْبٌ. أَنْفَاسُ جَنَّاتٍ مَفَاتِحُ رَحْمَةٍ نَغَمٌ
حَبِيْب. اَلله اَلله اَلله اَلله
صَلَّى وَالْمَلَائِكَةُ الْكِرَام عَلَى الْحَبِيْبِ. إِنَّ الصَّلاَةَ عَلَى
رَسُوْلِ اللهِ شَمْسٌ لاَ تَغِيْب. حَا شَا يُضَام مَنِ اسْتَجَارَ بِهَا
وَحَاشَا أَنْ يَخِيْب. فَإِذَا دَ عَوْ تَالله فِيْ أَمْرٍ عَظِيمٍ أَوْ
عَصِيْبٍ. فَإبْدَأْ دُعَاءَ كَ وَاخْتَتِمْهُ بِالصَّلاَةِ عَلَى الْحَبِيْبِ
Artinya :
Tetap dan
terus-meneruslah bersholawat kepada sang kekasih (Nabi Muhammad SAW) Karena
sholawat kepadanya merupakan cahaya dan wewangian. Harum-haruman syurga,
pembuka rahmat allah swt dan nyanyian untuk sang kekasih. Allah dan
malaikat-malaikatnya yang mulia bersholawat kepada sang kekasih (Nabi Muhammad SAW),.
Sesungguhnya sholawat kepada Rasulullah SAW laksana matahari yang tidak akan
sirna. Barang siapa yang memohon perlindungan dengannya, khawatir teraniaya dan
celaka, maka apabila engkau berdoa kepada allah dalam setiap urusan yang besar
atau sulit, maka awali dan tutuplah do’a tersebut dengan sholawat
kepada sang kekasih (Nabi Muhammad SAW).
Lirik Ya Rasulallah Salamun 'Alaik dan terjemah
| 0 komentar
= (يارسول الله سلام عليك)=
يَارَفِــيْـــعَ الشَّانِ وَالـــــــدَّرَجِ
|
يَارَسُوْلَ
الله سَــــلَامٌ عَلَيْكَ
|
Wahai rasul yang
tinggi kedudukan dan derajatnya
|
Ya
rasulullah salam sejahtera untukmu
|
يَااُهَيْــلَ
الْجُــــوْدِوَالْكَــــــرَمِ
|
عَـطْفَةً يَاجِـيْرَةَ
الْــــعَـلَـــــــــمِ
|
Wahai keluarga yang dermawan dan
mulia
|
Belaskasihmu wahai yang
bertetangga dengan ka’bah
|
ليسَ مُحْـتَاجَا إِلَى
السُّـــرُجِ
|
كُلُّ بَيْـتٍ أَنْـتَ
سَاكِــــــنُـهُ
|
tidak lagi butuh lentera penerang
|
Setiap rumah yang engkau tempati
|
قَــــــــدْ أَتَـاهُ اللهُ
بِالْــفَــــرَجِ
|
وَمَـــرِيْـضٍ أَنْـتَ
عَائِـــــــدُهُ
|
Allah segera beri kesembuhan
|
Dan orang sakit yang engkau jenguk
|
يَــــوْمَ تَأتَي النَّاسُ
بِالْحُـجَـجِ
|
وَجْـــــهُكَ الْمَيْمُوْنِ
حُجَّتَنَـا
|
Di hari manusia didatangi
bukti-bukti
|
Wajahmu yg indah adalah harapan
kami
|
يَا مُــنِــــيْــرَ الْكَــوْنِ
بِالْبَـــلَـجِ
|
وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرً جَـــــزَاء
|
Wahai penerang alam dengan cahaya
dan ketenangan
|
Semoga allah membalasmu dengan
sebaik-baik balasan
|
هُـــــــمْ اَمَانُ الْأَرْضِ
فَالدَّكِرِ
|
اَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفَى
الطُّهُرِ
|
Merekalah pengaman bumi maka
renungkanlah
|
Para ahli bait rasul pilihan yang
suci
|
مِثْلَمَا قَـدْجَاءَ فِي
السُّـــــــنَنِ
|
شُبِّهـُوْا
بِالْأَنْــــــــــجُمِ الزُّهُرِ
|
Sebagaiman keterangan yang telah
dijelaskan dalam hadis
|
Mereka diumpamakan dengan bintang
gemerlap yang harum
|
وَاهْدِنَا الْحُسْنَى
بِحُرْمَـــــتِهِمْ
|
رَبِّ فَانــْفَعْنَا
بِبَــــــــــرْكَــتِهِمْ
|
Dan tunjukilah kami kebaikan
dengan sebab kemuliaan mereka
|
Ya allah, berikanlah kami manfaat
dengan keberkatan mereka
|
وَمُــــــــــــــعَافَاتِ مِنَ
الْفِتَنِ
|
وَاَمِتْــــنَا فِي
طَرِيْــقَـــــــــــتِهِمْ
|
Dan terlindungi dari segala fitnah
dunia dan akhirat
|
dan wafatkanlah kami dalam toriqoh
mereka
|
Langganan:
Postingan (Atom)